Hari itu adalah hari pertama bagi Rani di sekolah barunya. Setelah pindah dari kota lain, ia merasa gugup sekaligus bersemangat. Rani melangkah perlahan menuju gerbang sekolah dengan tas ransel besar di punggungnya. Sekolahnya tampak besar dan ramai, dengan anak-anak yang berlarian dan tertawa bersama teman-teman mereka.
Setibanya di dalam kelas, Rani disambut oleh seorang guru yang ramah bernama Ibu Dina. Ibu Dina memperkenalkan Rani kepada teman-teman sekelasnya. Ada Dini, si anak pintar yang selalu duduk di depan, dan Reza, yang terkenal dengan kelucuannya. Mereka semua menyapa Rani dengan hangat, meskipun Rani masih merasa canggung.
Saat pelajaran dimulai, Rani merasa sedikit kesulitan mengikuti karena materi yang diajarkan masih baru baginya. Namun, Dini dan Reza dengan senang hati membantu Rani mengerti pelajaran matematika yang sedang berlangsung. Mereka menjelaskan dengan sabar dan membuat Rani merasa lebih percaya diri.
Waktu istirahat tiba, dan Rani duduk di bangku taman sendirian, merasa sedikit bingung. Namun, Dini dan Reza datang menghampirinya, mengajaknya bermain lompat tali. Mereka mulai mengobrol dan tertawa bersama, dan Rani merasa senang bisa memiliki teman baru.
Hari itu, meskipun penuh tantangan, Rani merasa lebih bersemangat untuk kembali ke sekolah keesokan harinya. Dia tahu, meskipun baru, dia bisa menemukan teman-teman yang baik di sekolah ini.
Cerita ini menggambarkan pengalaman seorang siswa baru yang mencoba menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah yang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar